BAB 6 MELAKUKAN SHALAT FARDHU
A.
Arti Salat
Menurut kamus bahasa Arab, salat berarti doa. Sedangkan menurut istilah
dalam fikih, yang dimaksud dengan salat adalah ibadah yang tersusun dari
beberapa gerakan dan bacaan, dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri
dengan salam.
Apabila salat dilaksanakan dengan benar, kita tidak akan sampai melakukan
perbuatan keji dan mungkar. Kita akan menjadi orang yang terpuji dan tidak
durhaka. Oleh karena itu, kita harus rajin salat dengan cara yang
sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Kita harus mengetahui bagaimana gerakan
dan bacaan serta keserasiannya dalam salat.
B.
Menyebutkan Salat Fardu
Salat fardu adalah salat yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang sudah
balig atau dewasa, kira-kira bila telah berusia 15 tahun. Tetapi ada pula yang
baru berusia 10 tahun sudah wajib salat. Biasanya ini dialami oleh anak perempuan.
Walaupun belum balig, kita tetap harus melaksanakan salat. Tujuannya, agar
kelak bila sudah balig, kita telah terbiasa dan tidak merasa berat lagi
melaksanakan shalat. Bila telah dewasa, kita tidak boleh meninggalkan salat
fardu. Sebab bila salat fardu ditinggalkan, kita berdosa dan akan mendapatkan
siksa. Bila salat dilaksanakan kita akan mendapatkan pahala. Salat fardu
terdiri atas salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isa. Selain salat fardu, ada
pula shalat sunah. Salat sunah adalah salat yang bila dikerjakan kita akan
mendapatkan pahala dan bila ditinggalkan tidak apa-apa. Yang termasuk salat
sunah misalnya salat rawatib. Salat rawatib adalah salat yang mengiringi salat
fardu. Adapun yang termasuk salat rawatib adalah dua rakaat sebelum salat Subuh,
dua rakaat sebelum dan sesudah salat Zuhur, dua rakaat sebelum salat Asar, dua
rakaat sesudah salat Magrib, dua rakaat sebelum dan sesudah salat Isa. Salat
adalah ibadah yang sangat penting. Salat juga merupakan ibadah yang pertama
kali akan ditanyakan di pengadilan Allah kelak di akhirat.
C.
Mempraktikan Salat Fardu
Sebelum mempraktikkan salat, sebaiknya kita mempelajari lebih dulu tata
caranya. Sehingga kita mampu menyerasikan antara gerakan dan bacaannya. Adapun
tata caranya adalah sebagai berikut:
1.
Berdiri tegak dan menghadap kiblat
Bagi yang mampu berdiri, wajib melaksanakan salat dengan berdiri. Bagi yang
tidak mampu berdiri, boleh melaksanakan salat sambil duduk. Kalau tidak mampu
duduk, boleh salat sambil berbaring. Pada saat berdiri, mata harus melihat ke
tempat sujud sambil berniat untuk melaksanakan salat. Niat boleh diucapkan atau
cukup dalam hati.
2.
Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah takbir pada saat kita memulai salat. Caranya, kedua
tangan diangkat hingga ujung-ujung jari sejajar dengan telinga sambil membaca
takbir. Bagi laki-laki, kedua tangan diangkat agak melebar. Bagi perempuan,
kedua tangan yang diangkat tetap merapat dengan tubuh. Kemudian kedua tangan
diletakkan di antara dada dan pusar. Tangan kiri berada di bawah atau menempel
pada tubuh. Tangan tangan kanan berada di atasnya.
3.
Rukuk
Rukuk adalah membungkukkan badan. Letak kepala disejajarkan dengan punggung
dan kedua tangan memegang kedua lutut. Pada saat rukuk membaca:
Sub na rabbiyal ’a h mi (3x)
Artinya: “Mahasuci Tuhan Yang Mahaagung.”
4. Iktidal
Iktidal adalah bangkit dari ruku sambil mengangkat kedua tangan hingga
ujung-ujung jari sejajar dengan telinga sambil membaca:
Sami’all hu liman amidahu
Artinya: “Allah mendengar orang yang memujinya.”
Setelah badan dalam keadaan tegak, lalu membaca:
Rabban lakal hamdu mil’us-sam w ti wa mil’ul ar i wa mil’u m syi’ta min
syai’in ba’du.
Artinya: “Ya Tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan
sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
4.
Sujud
Sujud adalah gerakan yang dimulai dengan menempelkan kedua lutut, kedua
telapak tangan, lalu kening dan hidung pada lantai. Pada waktu sujud, kening
tidak boleh tertutupi benda-benda lain termasuk rambut. Jari-jari kaki harus ditekuk
menghadap kiblat.
5.
Duduk di Antara Dua Sujud
Duduk di antara dua sujud adalah duduk di atas telapak kaki kiri, telapak
kaki kanan tegak dan jari-jarinya ditekuk menghadap kiblat, kedua telapak
tangan diletakkan di atas ujung paha. Lalu mengucapkan takbir sambil bergerak
untuk sujud lagi. Bacaan sujudnya sama dengan yang tersebut di atas. Setelah
itu bangkit sambil bertakbir untuk berdiri lagi, ruku, i’tidal, sujud dan
duduk. Demikian seterusnya hingga pada saat akhir rakaat kedua kita harus duduk
sejenak untuk melakukan tasyahud tahiyat awal.
6.
Duduk Tasyahud atau Tahiyat Awal
Duduk tasyahud atau tahiyat awal adalah duduk sejenak untuk membaca
bacaannya. Posisi duduknya sama dengan posisi duduk di antara dua sujud. Duduk
tasyahud awal disebut sebagai duduk iftirasy.
7.
Duduk Tasyahud atau Tahiyat Akhir
Duduk tasyahud atau tahiyat akhir adalah duduk yang dilakukan setelah dua
sujud yang terakhir. Duduk tasyahud akhir disebut sebagai duduk tawaruk. Adapun
cara duduk tawaruk yaitu telapak kaki kiri yang semula diduduki, digeser ke
bawah kaki kanan. Telapak kaki kanan tegak dan jari-jarinya ditekuk menghadap
kiblat. Kedua telapak tangan diletakkan di atas ujung paha.
8.
Salam
Setelah selesai membaca bacaan tasyahud akhir, kemudian membaca salam. Ucapan
salam dibaca dua kali. Pertama dibaca sambil menengok lurus ke kanan, dan kedua
dibaca sambil menengok lurus ke kiri. Dengan diucapkannya salam, maka
selesailah pelaksanaan shalat.
No comments:
Post a Comment