Sunday, December 9, 2018

BAB 6 MELAKUKAN SHALAT FARDHU

A.      Arti Salat
Menurut kamus bahasa Arab, salat berarti doa. Sedangkan menurut istilah dalam fikih, yang dimaksud dengan salat adalah ibadah yang tersusun dari beberapa gerakan dan bacaan, dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Apabila salat dilaksanakan dengan benar, kita tidak akan sampai melakukan perbuatan keji dan mungkar. Kita akan menjadi orang yang terpuji dan tidak durhaka. Oleh karena itu, kita harus rajin salat dengan cara yang sebaik-baiknya dan sebenar-benarnya. Kita harus mengetahui bagaimana gerakan dan bacaan serta keserasiannya dalam salat.
B.      Menyebutkan Salat Fardu
Salat fardu adalah salat yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang sudah balig atau dewasa, kira-kira bila telah berusia 15 tahun. Tetapi ada pula yang baru berusia 10 tahun sudah wajib salat. Biasanya ini dialami oleh anak perempuan. Walaupun belum balig, kita tetap harus melaksanakan salat. Tujuannya, agar kelak bila sudah balig, kita telah terbiasa dan tidak merasa berat lagi melaksanakan shalat. Bila telah dewasa, kita tidak boleh meninggalkan salat fardu. Sebab bila salat fardu ditinggalkan, kita berdosa dan akan mendapatkan siksa. Bila salat dilaksanakan kita akan mendapatkan pahala. Salat fardu terdiri atas salat Subuh, Zuhur, Asar, Magrib, dan Isa. Selain salat fardu, ada pula shalat sunah. Salat sunah adalah salat yang bila dikerjakan kita akan mendapatkan pahala dan bila ditinggalkan tidak apa-apa. Yang termasuk salat sunah misalnya salat rawatib. Salat rawatib adalah salat yang mengiringi salat fardu. Adapun yang termasuk salat rawatib adalah dua rakaat sebelum salat Subuh, dua rakaat sebelum dan sesudah salat Zuhur, dua rakaat sebelum salat Asar, dua rakaat sesudah salat Magrib, dua rakaat sebelum dan sesudah salat Isa. Salat adalah ibadah yang sangat penting. Salat juga merupakan ibadah yang pertama kali akan ditanyakan di pengadilan Allah kelak di akhirat.
C.      Mempraktikan Salat Fardu
Sebelum mempraktikkan salat, sebaiknya kita mempelajari lebih dulu tata caranya. Sehingga kita mampu menyerasikan antara gerakan dan bacaannya. Adapun tata caranya adalah sebagai berikut:
1.       Berdiri tegak dan menghadap kiblat
Bagi yang mampu berdiri, wajib melaksanakan salat dengan berdiri. Bagi yang tidak mampu berdiri, boleh melaksanakan salat sambil duduk. Kalau tidak mampu duduk, boleh salat sambil berbaring. Pada saat berdiri, mata harus melihat ke tempat sujud sambil berniat untuk melaksanakan salat. Niat boleh diucapkan atau cukup dalam hati.
2.       Takbiratul Ihram
Takbiratul ihram adalah takbir pada saat kita memulai salat. Caranya, kedua tangan diangkat hingga ujung-ujung jari sejajar dengan telinga sambil membaca takbir. Bagi laki-laki, kedua tangan diangkat agak melebar. Bagi perempuan, kedua tangan yang diangkat tetap merapat dengan tubuh. Kemudian kedua tangan diletakkan di antara dada dan pusar. Tangan kiri berada di bawah atau menempel pada tubuh. Tangan tangan kanan berada di atasnya.
3.       Rukuk
Rukuk adalah membungkukkan badan. Letak kepala disejajarkan dengan punggung dan kedua tangan memegang kedua lutut. Pada saat rukuk membaca:
Sub na rabbiyal ’a h mi (3x)
Artinya: “Mahasuci Tuhan Yang Mahaagung.”                                                              
4. Iktidal
Iktidal adalah bangkit dari ruku sambil mengangkat kedua tangan hingga ujung-ujung jari sejajar dengan telinga sambil membaca:
Sami’all hu liman amidahu
Artinya: “Allah mendengar orang yang memujinya.”
Setelah badan dalam keadaan tegak, lalu membaca:
Rabban lakal hamdu mil’us-sam w ti wa mil’ul ar i wa mil’u m syi’ta min syai’in ba’du.
Artinya: “Ya Tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh segala sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu.”
4.       Sujud
Sujud adalah gerakan yang dimulai dengan menempelkan kedua lutut, kedua telapak tangan, lalu kening dan hidung pada lantai. Pada waktu sujud, kening tidak boleh tertutupi benda-benda lain termasuk rambut. Jari-jari kaki harus ditekuk menghadap kiblat.
5.       Duduk di Antara Dua Sujud
Duduk di antara dua sujud adalah duduk di atas telapak kaki kiri, telapak kaki kanan tegak dan jari-jarinya ditekuk menghadap kiblat, kedua telapak tangan diletakkan di atas ujung paha. Lalu mengucapkan takbir sambil bergerak untuk sujud lagi. Bacaan sujudnya sama dengan yang tersebut di atas. Setelah itu bangkit sambil bertakbir untuk berdiri lagi, ruku, i’tidal, sujud dan duduk. Demikian seterusnya hingga pada saat akhir rakaat kedua kita harus duduk sejenak untuk melakukan tasyahud tahiyat awal.
6.       Duduk Tasyahud atau Tahiyat Awal
Duduk tasyahud atau tahiyat awal adalah duduk sejenak untuk membaca bacaannya. Posisi duduknya sama dengan posisi duduk di antara dua sujud. Duduk tasyahud awal disebut sebagai duduk iftirasy.
7.       Duduk Tasyahud atau Tahiyat Akhir
Duduk tasyahud atau tahiyat akhir adalah duduk yang dilakukan setelah dua sujud yang terakhir. Duduk tasyahud akhir disebut sebagai duduk tawaruk. Adapun cara duduk tawaruk yaitu telapak kaki kiri yang semula diduduki, digeser ke bawah kaki kanan. Telapak kaki kanan tegak dan jari-jarinya ditekuk menghadap kiblat. Kedua telapak tangan diletakkan di atas ujung paha.
8.       Salam
Setelah selesai membaca bacaan tasyahud akhir, kemudian membaca salam. Ucapan salam dibaca dua kali. Pertama dibaca sambil menengok lurus ke kanan, dan kedua dibaca sambil menengok lurus ke kiri. Dengan diucapkannya salam, maka selesailah pelaksanaan shalat.

No comments:

Post a Comment