BAB 1 SIFAT WAJIB ALLAH
A.
Lima Sifat Wajib Allah Swt
Sifat wajib Allah artinya sifat yang pasti dimiliki oleh Allah. Ada yang berpendapat
sifat wajib Allah itu sebanyak dua puluh. Ada juga yang menyatakan, sifat wajib
Allah ada tiga belas. Yaitu, Wujud, Qidam, Baqa, Mukhalafatu lil-hawaditsi,
Qiyamuhu binafsihi, Wahdaniyat, Qudrat, Iradat, Ilmu, Hayat, Sama’, Bahsar, dan
Kalam. Pada bab ini hanya dipelajari lima sifat wajib Allah. Yaitu, Wujud, Bashar,
Qudrat, Qiyamuhu binafsihi, dan Ilmu. Sifat yang lain bukan berarti tidak
penting. Sifat Allah penting dan wajib diketahui. Sifat-sifat Allah itu perlu
kita ketahui agar kita dapat mengenal-Nya. Selain itu, kita juga dapat
mengetahui Allah melalui berbagai ciptaannya. Misalnya bumi, bulan, matahari,
pohon, air, udara, dan binatang. Siapa yang dapat membuat matahari dan bulan
jika bukan Allah? Allah berkuasa menciptakan segala sesuatu, termasuk
menciptakan diri kita. Manusia merupakan ciptaan Allah yang paling sempurna
karena ia diberi akal dan perasaan. Tidak seperti makhluk lain yang serba
terbatas. Misalnya, binatang tidak diberi akal. Malaikat hanya melakukan tugas yang
telah ditetapkan Allah. Setan hanya bisa berbuat jahat. Sedangkan manusia
diberi kemampuan untuk memilih antara yang baik dan yang buruk. Kita harus
bersyukur. Karena Allah menciptakan diri kita sebagai makhluk-Nya yang terbaik.
Salah satu cara bersyukur adalah kita harus selalu berusaha menaati perintah
Allah. Juga menjauhi segala larangan-Nya. Mengetahui sifat-sifat Allah, dapat
mendorong kita melakukan sifat-sifat yang baik. Seperti, rajin beribadah,
jujur, berhati-hati, sopan, berkasih sayang terhadap sesama, pemberani, dan
tidak sombong.
B.
Arti Lima Sifat Wajib Allah
1. Wujud
Wujud artinya ada. Allah bersifat Wujud berarti Allah itu ada. Tetapi, keberadaan
Allah tanpa ada yang menciptakan-Nya. Keberadaan Allah juga tak dapat kita
ketahui secara langsung. Nabi Musa pun tidak kuat ketika Allah menampakkan
sedikit kekuasaan-Nya. Allah berkata kepada Musa, kalau ia ingin melihat Allah,
sebaiknya lihat saja gunung yang ada di depannya itu. Bila gunung itu tetap
pada tempatnya maka ia akan mampu melihat Allah. Tetapi, tiba-tiba gunung itu
hancur lebur. Nabi Musa pun pingsan seketika. Tak ada satu pun manusia di dunia
ini yang mampu melihat Allah. Kita baru dapat melihat wujud Allah nanti di
surga.
2. Bashar
Kita belum dapat melihat Allah. Tetapi Allah pasti melihat kita. Karena Ia
bersifat Bashar. Apa saja yang ada di alam semesta dapat dilihat oleh Allah.
Bahkan, Allah dapat melihat semut kecil hitam di waktu malam yang gelap gulita.
Semua tingkah laku kita juga selalu dilihat oleh Allah. Apabila kita bertingkah
laku baik akan diberi pahala. Apabila kita berperilaku buruk akan mendapat
dosa.
3. Qudrat
Qudrat artinya kuasa. Allah bersifat Qudrat. Berarti Allah itu berkuasa. Kekuasaan
Allah tidak terbatas. Seorang presiden dapat berkuasa, tetapi tergantung pada
pilihan rakyat. Sedangkan kekuasaan Allah tergantung pada diri-Nya sendiri.
4. Qiyamuhu Binafsihi
Allah bersifat Qiyamuhu binafsihi. Artinya, Allah berdiri sendiri. Allah
tidak tergantung kepada siapa pun. Kita perlu mencontoh sifat mandiri Allah
ini. Maksudnya, kita harus selalu berusaha agar mampu melakukan segala sesuatu.
Kita tidak boleh selalu menunggu bantuan orang lain. Kita harus belajar mencuci
piring sendiri setiap selesai makan. Kita berusaha merapikan tempat tidur
setiap bangun pagi, dan lain-lain. Kita belajar di sekolah juga agar kita
menjadi orang yang mandiri.
5. Ilmu
Allah memiliki sifat Ilmu. Artinya mengetahui. Allah Maha Mengetahui alam
semesta beserta isinya. Allah pun tahu apa yang kita lakukan. Apa yang kita
pikirkan. Walaupun hanya dalam hati saja. Manusia hanya mengetahui sedikit dari
apa yang Ia ketahui. Tapi, Allah akan memberikan ilmunya kepada kita. Bila kita
rajin belajar dan berdoa.
Cerita Teladan
Ibrahim Mencari Tuhan Ketika Nabi Ibrahim lahir, ia diungsikan ayahnya di
tengah hutan. Agar ia tidak dibunuh oleh Raja Namrud. Sebab pada waktu itu Raja
Namrud mempunyai peraturan. Setiap bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh. Selama
di hutan, Nabi Ibrahim dapat hidup dengan selamat. Tidak ada gangguan dari
binatang buas. Karena hidup sendiri di hutan, Nabi Ibrahim tidak terpengaruh
oleh orang lain. Pada waktu itu, orang-orang kebanyakan menyembah berhala
(patung). Nabi Ibrahim sering merasa heran. Kenapa orang-orang itu mau menyembah
patung. Padahal patung-patung itu tidak bisa berbuat apa-apa. Dalam hati Nabi
Ibrahim sering bertanya-tanya. Siapa Tuhan yang sebenarnya? Nabi Ibrahim
melihat bulan dan bintang di malam hari. Dia pun melihat matahari di siang
hari. Lalu, ia bertanya dalam hati. Apakah benda-benda itu tuhan. Tetapi ketika
bulan, bintang, dan matahari menghilang, ia lalu berkata, “Aku tidak akan
bertuhan kepada benda-benda seperti itu. Aku hanya ber-Tuhan kepada yang
menciptakan langit dan bumi. “Tuhan yang menciptakan bulan, bintang, dan
matahari. Itulah Tuhan yang sebenarnya.
No comments:
Post a Comment