BAB I SUMPAH
PEMUDA
Pernahkah kalian mendengar peringatan hari Sumpah Pemuda?
Ya, setiap tanggal 28 Oktober bangsa Indonesia memperingati hari
Sumpah Pemuda, salah satunya dengan upacara bendera. Sumpah
Pemuda memiliki makna yang penting bagi bangsa dan negara Indonesia. Apa
sebenarnya Sumpah Pemuda itu? Apa manfaat memperingati hari Sumpah Pemuda? Pada
pelajaran pertama di kelas III ini, kalian akan belajar mengenai Sumpah Pemuda.
Diharapkan setelah mempelajari ini, kalian dapat memahami tentang apa yang
dimaksud satu nusa, satu bangsa,dan satu bahasa. Selain itu, kalian juga dapat
melaksanakan nilai-nilai Sumpah Pemuda.
Bangsa Indonesia bertekad untuk mempersatukan seluruh rakyat
Indonesia melalui perkumpulan pemuda dari berbagai daerah. Brawal dari inilah,
maka muncul apa yang disebut Sumpah Pemuda.
Peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Sumpah Pemuda adalah sebuah ikrar atau janji yang diucapkan
secara bersama-sama oleh para pemuda Indonesia pada saat penjajahan. Mereka
mengucapkan sumpah itu pada tanggal 28 Oktober 1928. Jadi di saat Indonesia
belum merdeka, masih dijajah oleh Belanda. Ikrar atau janji yang diucapkan
tersebut berbunyi sebagai berikut.
Pertama : Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe
bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia
Kedua : Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa
jang satoe, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng
bahasa persatoean,bahasa Indonesia
Cobalah kalian secara bersama-sama mengucapkan Sumpah Pemuda
itu! Mungkin kalian akan kesulitan mengejanya. Hal itu karena tulisan zaman
dulu masih menggunakan ejaan lama. Huruf U ditulis OE, Y ditulis J dan J
ditulis dengan huruf DJ. Namun, memang demikianlah tulisan Sumpah Pemuda yang
ditulis dan diucapkan oleh para pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928
waktu itu. Pada saat upacara peringatan hari Sumpah Pemuda, ikrar itu umumnya
dibacakan kembali dengan maksud agar para generasi muda meneladani dan mewarisi
arti penting Sumpah Pemuda.
Mengapa para pemuda Indonesia perlu mengucapkan ikrar atau
janji yang selanjutnya dikenal dengan nama Sumpah Pemuda tersebut? Kalian pasti
tahu, bahwa waktu itu bangsa Indonesia masih dijajah oleh Belanda. Bangsa yang
dijajah sangat menderita. Bangsa Indonesia telah berusaha berjuang melawan
Belanda. Maka muncullah perlawanan-perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Seperti Pangeran Antasari dari Kalimantan Selatan, Sisingamangaraja dari Batak,
Cut Nyak Dien dari Aceh, Pangeran Diponegoro dari Jawa, dan lain-lain. Namun,
perjuangan para pahlawan bangsa tersebut belum berhasil.
Sebabnya adalah perjuangan mereka masih bersifat kedaerahan
dan kurang terorganisasi. Menyadari hal itu, para pemuda Indonesia tahu bahwa
perjuangan bangsa memerlukan persatuan dan organisasi yang baik. Kita perlu
bersatu sebagai satu
bangsa yaitu bangsa Indonesia. Para pemuda juga membentuk
berbagai organisasi kepemudaan sebagai wadah perjuangan mereka.
Organisasi kepemudaan pertama adalah Trikoro Darmo, berdiri
pada tahun 1915. Trikoro Darmo didirikan para pemuda yang berasal dari Jawa.
Kemudian Trikoro Darmo berubah nama menjadi Pemuda Jawa atau Jong Java.
Berdirinya Jong Java mendorong pemuda daerah lain mendirikan organisasi
kepemudaan juga. Maka berdirilah berbagai organisasi pemuda yaitu:
Gabungan Pemuda Sumatra (Jong Sumatranen Bond) pada tahun
1917.
Pemuda Minahasa (Jong Minahasa).
Pemuda Ambon (Jong Ambon).
Pemuda Sulawesi (Jong Celebes).
Semua organisasi pemuda tersebut masih bersifat kedaerahan,
termasuk Trikoro Darmo yang berubah menjadi Jong Java. Meskipun bersifat kedaerahan,
organisasi pemuda tersebut ingin menyumbang tenaga dan pikiran untuk kemajuan
daerah dan akhirnya kemajuan dan kemerdekaan tanah airnya. Mereka juga
menginginkan persatuan dan kesatuan di antara organisasi kepemudaan yang ada.
Pada tahun 1926, berdirilah PPPI (Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Indonesia). PPPI tidak lagi bersifat kedaerahan, tetapi
bertujuan menanamkan rasa kebanggaan, cinta tanah air, dan berusaha
mempersatukan semua perkumpulan pemuda. Pada tahun 1926, PPPI berhasil
mengadakan Kongres Pemuda Indonesia. Kongres Pemuda berupaya menyatukan
perkumpulan pemuda yang bermacam-macam itu ke dalam satu wadah yang disebut
Indonesia Muda. Akan tetapi, upaya tersebut belum berhasil. Meskipun demikian
semangat dan gagasan bersatu demi perjuangan bangsa Indonesia tetap hidup
terus. Pada tahun 1928, PPPI mengadakan Kongres Pemuda Indonesia lagi yang
disebut Kongres Pemuda II. Kongres Pemuda II diadakan di Gedung Kramat Raya
106, Jakarta. Dalam Kongres Pemuda II tersebut tepatnya pada hari Minggu malam
tanggal 28 Oktober 1928 para pemuda
mengucapkan ikrar atau janji. Ikrar tersebut selanjutnya
dikenal dengan nama Sumpah Pemuda sebagaimana telah tertulis di muka.
Dalam kongres itu juga untuk pertama kalinya diperdengarkan
lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh WR. Supratman. Lagu
Indonesia Raya mendapat sambutan hangat dari peserta kongres. Lagu tersebut
akhirnya diakui sebagai lagu kebangsaan Indonesia. Pada kongres tersebut juga
diakui bendera Merah Putih sebagai bendera kebangsaan. Bendera Merah Putih saat
itu tidak dikibarkan, tetapi hanya dipajang. Kongres Pemuda II yang mencetuskan
Sumpah Pemuda tersebut
dilakukan oleh perkumpulanperkumpulan pemuda antara lain:
1. Jong Java
2. Jong Sumatranen Bond
3. Jong Batak
4. Sekar Rukun
5. Jong Islamiten Bond
6. Jong Celebes
7. Pemuda Kaum Betawi
8. Pemuda Indonesia (PI)
9. Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI)
Lebih dari seribu orang peserta kongres berdiri tegak dan
menyambut ikrar itu dengan tepuk tangan
gemuruh. Bahkan ada di antaranya yang menangis karena
terharu. Ikrar itu merupakan peristiwa sejarah
yang sangat penting. Ikrar itu menunjukkan keberanian para
pemuda Indonesia yang luar biasa. Mereka sedang
dijajah dan ditunggui oleh para polisi Belanda. Dengan ikrar
Sumpah Pemuda, para pemuda Indonesia secara bersama-sama telah mengakui adanya
satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu Indonesia. Ikrar ini telah
mempersatukan kita sebagai bangsa Indonesia.
Para pemuda Indonesia sebagai peserta kongres itu antara
lain:
1. Sugondo Joyopuspito sebagai ketua kongres yang berasal
dari PPPI.
2. Muhammad Yamin sebagai sekretaris kongres berasal dari
Jong Sumatranen Bond.
3. Amir Syarifudin sebagai bendahara berasal dari Jong
Batak.
4. Joko Marsaid sebagai wakil ketua dari Jong Java.
5. Johan Muhammad Cai dari Jong Islamiten Bond.
6. Rohayani dari Pemuda Betawi.
Meskipun Kongres Pemuda II belum berhasil mempersatukan
pemuda Indonesia dalam satu wadah, namun semangat ikrar Sumpah Pemuda dan lagu
Indonesia Raya menyala dan semakin berkobar. Akhirnya pada tahun 1930 berhasil
didirikan Indonesia
Muda sebagai wadah semua organisasi dan gerakan pemuda
Indonesia untuk berjuang melepaskan diri dari belenggu penjajahan.